Jakarta – Upaya pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) terus disuarakan. Menurut Dr. Lukman Malanuang, Tim Ahli Kajian Akademik pemekaran wilayah tersebut, proses menuju lahirnya provinsi baru ini tengah bergerak aktif, baik di tingkat pusat maupun daerah.
“Kita harus menjaga ritme perjuangan ini. Ada diskusi-diskusi kemudian aksi itu bagus, akan tetapi jangan terlalu terburu-buru, dan harus konsisten. Nafas kita harus panjang,” ujar Dr. Lukman Malanuang saat dihubungi Sengo Samawa, KMC Media Group, Jum’at (30/5).
Menurutnya, pendekatan yang digunakan dalam proses ini bersifat top-down, untuk memastikan dukungan kuat dari pemerintah pusat dan DPR RI. Dr. Lukman Malanuang menekankan pentingnya mendorong pembahasan draf Rancangan Undang-Undang (RUU) dan Naskah Akademik Provinsi Pulau Sumbawa hingga ke tahap rapat paripurna DPR.
“Saat ini DPR kita dorong terus untuk bergerak sampai ke Paripurna. Setelah itu, Ketua DPR RI akan bersurat secara resmi ke Presiden mengenai usulan pembentukan provinsi ini. Harapannya, semua proses ini bisa berjalan dalam dua sampai tiga bulan ke depan,” jelasnya.
Ditambahkan Dr. Lukman, bahwa anggota DPR RI Dapil Sumbawa, Johan Rosihan, Mori Hanafi dan Magdalena akan mendorong dan mengawal RUU PPS hingga di Ketok di rapat Paripurna DPR RI sebagai RUU Hak Inisiatif DPR RI yang selanjutan akan diteruskan ke Presiden Prabowo Subianto untuk di bahas bersama antara DPR RI dengan Pemerintah.
Dr Lukman Malanuang kemudian menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa Pulau Sumbawa memiliki kesiapan lebih dibanding wilayah calon provinsi lainnya, dan berharap daerah ini bisa menjadi prioritas utama dalam gelombang pemekaran berikutnya.
“Kami berharap Provinsi Pulau Sumbawa menjadi yang pertama disahkan dari seluruh daftar calon pemekaran yang ada saat ini,” pungkasnya.(S1)
Komentar