oleh

Kasyful Mu’jam: Pondok Pesantren Al-Ikhlas Asah Ketajaman Bahasa Arab Siswa Kelas 5 KMI

Taliwang – Pondok Pesantren Al-Ikhlas Taliwang kembali menyelenggarakan salah satu program unggulannya, Kasyful Mu’jam, sebuah kegiatan tahunan yang dirancang khusus untuk meningkatkan keterampilan bahasa Arab siswa kelas 5 Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI).

Kegiatan ini secara resmi dibuka pada Sabtu (25/5) di Aula Baitu Asy-Syukri, diawali dengan pengarahan mengenai penggunaan dua kamus rujukan utama dalam studi keislaman, yaitu Fathul Mu’jam (Munjid) dan Mu’jam Al-Mufahras li Alfāẓil Al-Qur’ān. Kedua kamus ini menjadi alat utama dalam proses ujian dan praktik bahasa yang berlangsung selama beberapa hari ke depan.

Yang menarik dari pelaksanaan Kasyful Mu’jam adalah sistem ujiannya yang langsung, intensif, dan berbasis praktik. Setelah mengerjakan soal, lembar jawaban para siswa langsung diperiksa oleh pengawas di tempat. Pendekatan ini bertujuan menanamkan nilai kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab akademik sejak dini.

Dalam sesi ujian, siswa ditantang untuk menelusuri makna kosakata sulit menggunakan Kamus Munjid, yang selama ini menjadi referensi utama dalam pembelajaran Bahasa Arab di KMI. Selain itu, mereka juga dilatih menggunakan Mu’jam Al-Mufahras untuk menemukan lokasi ayat dalam Al-Qur’an berdasarkan potongan kata atau penggalan ayat. Kegiatan ini melatih ketajaman analisis sekaligus memperkuat kemampuan dalam memahami teks-teks keislaman secara kontekstual dan sistematis.

Dengan pelatihan ini, siswa tidak hanya belajar berpikir kritis dan mandiri, tetapi juga dibekali dengan keterampilan penting dalam menelusuri dalil-dalil Al-Qur’an secara cepat dan akurat. Hal ini menjadi modal penting dalam pembentukan kemampuan literasi Islam mereka ke depan.

Dr. Lalu Mujahid Imaduddin, selaku Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Taliwang, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya serius pondok dalam membentuk santri yang berilmu dan berakhlak.

“Kasyful Mu’jam bukan sekadar kegiatan tahunan, tetapi merupakan bagian dari proses pembentukan karakter ilmiah santri. Dengan keterampilan menelusuri makna kata dan dalil dari sumber-sumber otoritatif, kami ingin membekali mereka dengan kemampuan dasar yang penting untuk menjadi ulama yang tangguh dalam ilmu dan akhlak,” ujar Dr. Lalu Mujahid.

Lebih dari sekadar praktik bahasa, Kasyful Mu’jam mencerminkan komitmen Pondok Pesantren Al-Ikhlas dalam menanamkan budaya ilmiah berbasis literasi Islam, yang menjadi fondasi penting dalam mencetak generasi ulama yang kokoh dalam pemahaman dan pengamalan agama.(S1)

Baca Juga :  Uncles Band Rilis Single “Musim Dusta”, Kritik Terhadap Korupsi di Indonesia

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *