oleh

Sumbawa Siap Total Aksi Massa PPS 1 Juli, KSB Tak Mau Kalah

Poto Tano – Pulau Sumbawa sudah terlalu lama bersabar. Sudah 25 tahun perjuangan digelorakan. Sudah 12 tahun sejak aksi besar-besaran terakhir di Poto Tano. Tapi hingga hari ini, Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) masih terkatung-katung di ruang tunggu kebijakan pusat.

Kini, rakyat bangkit lagi. Pada 1 Juli 2025, ribuan massa dari Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Bima, hingga Kota Bima akan berkumpul kembali di Poto Tano — bukan sekadar aksi, tapi ultimatum terbuka kepada Pemerintah Pusat.

Ketua Aliansi PPS Kabupaten Sumbawa, Iying Gunawan, SE, menegaskan Ini bukan euforia, ini suara nurani.

” Rakyat Sumbawa akan turun ke jalan, baik karena kesadaran maupun karena panggilan sejarah. Tidak ada yang bisa menghentikan gelombang ini.”tandas Iying.

Iying memastikan, hampir seluruh kepala desa di Kabupaten Sumbawa siap memimpin warganya dalam aksi damai yang membawa satu pesan: Sahkan PPS sekarang juga!

Tak mau kalah, Sumbawa Barat sebagai tuan rumah juga sedang menggalang kekuatan. Ketua Harian Aliansi PPS KSB, Agusty Lanang (Joey) menyebut, minimal 2.000 massa akan diturunkan dari KSB.

“Kami tidak hanya jadi penyambut, kami adalah bagian dari arus utama perjuangan. PPS adalah harga diri, dan kali ini kami tidak akan pulang dengan tangan kosong,” tegasnya.

Presidium Aliansi PPS se-Pulau Sumbawa, Muhammad Sahril Amin (MSA) Dea Naga mengingatkan Tahun 2013, aksi Poto Tano berhasil mendorong PPS masuk daftar DOB.

” Tapi setelah itu, Hampa. Kali ini, tidak boleh gagal lagi. Ini bukan sekadar aksi, ini peringatan keras.”tandas MSA Dea Naga Presiden Aliansi PPS se Pulau Sumbawa.

Aksi ini akan menjadi simbol bahwa perjuangan ini bukan rekayasa elite, tapi desakan murni dari rakyat akar rumput yang ingin melihat tanah kelahirannya berdiri sejajar sebagai provinsi mandiri.

Baca Juga :  Pentingnya Belajar Nonformal: Meningkatkan Keterampilan dan Pengetahuan di Luar Pendidikan Formal

Pulau Sumbawa sudah terlalu lama menunggu. 1 Juli adalah batas kesabaran. Jika pemerintah masih diam, maka rakyatlah yang akan bersuara lebih keras.(C1)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *