Sumbawa Barat — Perjuangan pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) menghadapi tantangan serius yakni lemahnya koordinasi. Salah satu tokoh perintis perjuangan PPS, H.M. Saleh Umar, yang juga Ketua Forkoda DOB NTB, mengungkapkan keprihatinannya atas melemahnya koordinasi antarkelompok pejuang.
Ia menilai, gerakan yang dilakukan secara terpisah tanpa komunikasi berpotensi meretakkan barisan perjuangan yang selama ini dibangun dengan semangat kebersamaan.
“Saya sedih dan prihatin. Gerakan sekarang ini dilakukan tanpa koordinasi, tanpa pemberitahuan. Padahal, perjuangan ini seharusnya dilakukan secara terpadu dan terarah,” ujar H.M. Saleh Umar, Jumat (30/5), kepada Sengo Samawa KMC Media Group.
Ia menyebut sejumlah langkah yang dinilai sepihak, seperti pertemuan delegasi Wakil Bupati Sumbawa dan utusan KP4S dengan Menteri Hukum (Menkum) tanpa sepengetahuan kelompok pejuang lainnya. Selain itu, penyerahan dokumen PPS kepada Ketua Komisi II DPR RI di Mataram, serta kunjungan kembali ke Menkum juga dilakukan tanpa koordinasi.
Meski kecewa, Saleh Umar tetap berusaha berpikir positif dan menganggap bahwa langkah-langkah tersebut bisa saja membawa manfaat dalam mendorong percepatan pembentukan PPS, apalagi dalam suasana politik baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.
“Tapi tetap, koordinasi itu penting. Jangan sampai kita saling mengecam atau menyalahkan. Kita harus menahan diri agar tidak memperlebar perpecahan,” tegasnya.
Ia mengingatkan kembali semangat sinergi yang dulu terjalin antara KP3S Mataram dan KP3S Jakarta. Meskipun secara struktural berbeda, keduanya mampu membangun komunikasi dan pembagian tugas yang efektif. Bahkan, kolaborasi tersebut berhasil mengantarkan PPS sebagai peserta terbaik dalam ujian politik pemekaran dari 65 calon daerah otonom baru (DOB) pada tahun 2014.
Selain itu, H.M. Saleh Umar menyambut baik pernyataan terbaru dari Prof. Salim HS, tokoh senior yang telah lama diharapkan suaranya dalam perjuangan PPS. Ia juga mendorong tokoh-tokoh senior lainnya seperti Amir Jawas dan Dr. Sanusi untuk ikut tampil menjelaskan sejarah perjuangan PPS secara objektif agar menjadi rujukan generasi penerus.
“Kalau mereka bisa aktif membimbing di forum-forum diskusi, termasuk di grup WhatsApp, itu akan sangat membantu. Saya pribadi merasa bisa mulai beristirahat secara bertahap jika semangat persatuan itu tetap terjaga,” ujarnya dengan nada haru.
Sebagai penutup, Ketua Forkoda DOB NTB ini menyerukan agar semua kegiatan perjuangan PPS di masa mendatang baik di tingkat pusat maupun daerah harus dilakukan secara terbuka, terkoordinasi, dan saling menghargai, agar tujuan besar membentuk Provinsi Pulau Sumbawa bisa tercapai dengan soliditas dan kehormatan bersama.(S1)
Komentar